Dosa Besar dan Dosa Kecil

Bismillahirrahmaanirrahiim..

Apa beda antara dosa besar (al kabair) dan dosa kecil (ash shogoir)? 

Apa itu “Dosa Besar”?
Dosa besar adalah di antara bentuk maksiat dan sesuatu yang Allah larang.

Sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Jarir dalam tafsirnya, dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu‘anhuma, yang dimaksud dosa besar adalah setiap dosa yang diancam neraka, terkena laknat, dimurkai atau dikenai siksa.

Jadi dosa besar termasuk maksiat dan suatu keharaman. Jika dosa tersebut diberi ancaman akhirat dan dikenai hukuman had di dunia, itulah yang disebut dosa besar (al kabair). Sedangkan jika tidak diberi siksa dan ancaman, maka termasuk dalam dosa kecil (ash shogoir).

Yang dimaksud definisi dari Ibnu ‘Abbas, dosa besar itu diberi azab atau siksa termasuk siksa di dunia berupa hukum qishosh, misalnya. Juga termasuk hukum potong tangan bagi pencuri, hukum cambuk bagi pelaku zina, hukum rajam bagi yang menuduh wanita baik-baik berzina, semua ini termasuk dosa besar karena terkena hukuman had di dunia, atau dikenai murka atau laknat Allah.


Adapun jika suatu dosa tidak mendapatkan ancaman atau hukuman seperti di atas, tidak termasuk al kabair, namun masuk dalam dosa kecil.Dosa kecil adalah kesalahan-kesalahan ringan terhadap Allah, berupa pelanggaran ringan mengenai hal-hal yang bukan menyangkut hal-hal pokok yang diancam dengan siksaan ringan.

Contoh dosa kecil adalah ucapan yang tidak baik, mubadzir, mengotori lingkungan, dll.
Akan tetapi, apabila dosa-dosa kecil dilakukan berulang-ulang, secara sembrono (serampangan), dan dikerjakan dengan terang-terangan, maka akan terangkum menjadi suatu dosa besar. 

“Berhati-hatilah dengan dosa kecil, sebab dosa-dosa itu berkumpul pada diri seseorang sehingga menghancurkanya” (HR. Ahmad).

Seorang ulama menerangkan pengaruh-pengaruh dosa kecil dan dosa besar dengan contoh berikut ini. Ia mengibaratkan dengan perbandingan sengatan kalajengking kecil dengan kalajengking besar. Juga ibarat rasa panas terbakar api kecil dibanding dengan terbakar api yang besar. Semuanya terasa sangat sakit, namun akibat yang ditimbulkan oleh yang besar menyisakan luka yang lebih parah. Begitu juga, kedua jenis dosa itu sama berbahayanya, akan tetapi kerusakan yang diderita akibat dosa besar lebih parah daripada dosa kecil.

Namun bukan berarti dengan adanya pembagian jenis dosa ini membuat kita merasa ringan dengan dosa-dosa kecil. Dosa tetaplah dosa, kita tidak bisa menyepelekan hanya karena sebuah dosa dinilai sebagai "dosa kecil". Sungguh, siksa Allah amat pedih.

Muhammad bin Ka’ab AlQuradhi berkata, 
“Ibadah yang terbaik kepada Allah SWT adalah menjauhi segala dosa. Allah SWT tidak akan menerima shalat ataupun ibadah yang lain dari seseorang yang tidak menjauhi perbuatan dosa.”
Demikian juga, Fudhail bin 'Iyyad berkata, 
“Semakin dianggap kecil suatu dosa oleh seseorang, semakin menjadi besar dosa itu di hadapan Allah SWT.”

Nabi Muhammad SAW bersabda, 
“Ketika seorang mukmin berbuat suatu dosa, dosa itu menjadi sebuah noda hitam pada hatinya. Jika ia menyesalinya (memohon ampunan) hilanglah noda itu. Jika ia tidak menyesali perbuatan itu maka noda itu akan membesar dan membesar sehingga menutupi seluruh hatinya.”

Cara menghapus dosa besar:
Di dalam Al Quran di sebutkan bahwa Allah akan mengampunkan semua dosa kecuali syirik artinya dengan taubat nashuha dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut insyaallah akan diampunkan dan apabila dosa yang berkaitan dengan manusia misalnya kedzoliman maka harus meminta maaf kepada orang di dzolimi. 
.
.
.
.
wallahu'alam

Bacaan:
http://rumaysho.com/qolbu/apa-itu-dosa-besar-6253
http://artikelkuislami.blogspot.com/2011/11/dosa-besar.html

Previous
Next Post »