Kesungguhan dalam Beramal

Bismillahirrahmaanirrahiim..


"Apakah kalian mengira masuk surga, padahal Allah belum mengetahui siapa di antara kalian orang-orang yang bersungguh-sungguh dan bersabar."(Qs Ali Imron: 142)

Siapa yang tidak mau masuk surga? Setiap kita tentu ingin sekali memasukinya. Tapi sebelumnya, kita harus tahu, orang seperti apakah yang bisa memasuki surga?
Ayat di atas Allah bertanya kepada manusia, apakah manusia mengira bahwa dirinya akan masuk surga yang penuh dengan kenikmatan, padahal Allah belum tahu sejauh mana bekal yang sudah dipersiapkan untuk memasukinya. Hakikatnya lafaz 'Allah belum tahu' bukanlah makna sebenarnya, karena Allah pasti mengetahui segala sesuatunya di alam semesta ini, baik yang kecil sampai yang besar, yang tersembunyi ataupun yang tak terlihat mata manusia, yang dahulu, sekarang dan yang akan datang, sampai kapan pun. Tapi lafaz ini menggunakan singgungan logika manusia bahwa jangan terlalu berangan-angan masuk surga kalau sudah mati kelak, sementara belum ada sesuatu yang paling berharga yang bisa dipersembahkan untuk Allah SWT.
Nah makanya, Allah mau lihat seperti apa kesungguhan dan kesabaran kita dalam meniti jalan menuju surga-Nya.

Bersungguh-sungguh (mujahadah) adalah simbol jihad, keseriusan, dan pengorbanan dalam beramal shaleh. Dengan kesungguhanlah akan teruji seberapa cinta kita kepada Allah SWT, maka sudah sepatutnya kita beramal sesuai dengan apa yang Allah perintahkan.
Tapi bagaimana bisa beramal sedangkan kita tidak tahu caranya?
Dalam islam ada kaidah ilmu sebelum amal.
Artinya kita harus memiliki ilmu untuk bisa beramal sesuai dengan perintah Allah dan dengan cara yang dicontohkan nabi SAW.

Di masa sekarang ini, ilmu sangat mudah didapatkan, ada sangat banyak majelis-majelis ilmu, kajian-kajian, namun sangat disayangkan karena tidak deisertai dengan amal.
Ketahuilah, ilmu-ilmu buakan hanya harus dihafal atau dipelajari, namun yang terpenting adalah bagaimana ilmu itu kita amalkan.Karena itulah yang akan menjadi manfaat untuk orang lain dan akan menjadi sifat yang terpatri dalam diri kita.
Ilmu, bila selalu kita amalkan akan mejadi akhlaq

Sebagaimana Allah perintajkan manusia unruk bermujahadah, malaikat pun bermujahadah kepada Allah dengan caranya sendiri.
Allah berfirman dalam surat Al-Anbiya : 19-20:

"Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih" (19).
"Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya." (20)

Kesungguhan dalam beribadah akan mempersempit ruang gerak setan sehingga tidak aka nada kesempatan menggelincirkan manusia kepada kesesatan. Kepada orang yang bermujahadah dalam beribadah, Allah SWT, akan memberikan petunjuk ke jalan yang diridhoiNya. 

”Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhoan) kami, benar-benar akan Kami tunjukan kepada mereka jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Al-‘Ankabut:69)

Sifat mujahadah akan menambah semangat ibadah seperti yang Nampak jelas pada diri rasulullah saw, yang selalu salat malam hingga kedua tumitnya bengkak. Ketika itu Aisyah bertanya.”mengapa engkau lakukan hal itu (salat malam), bukankah Allah swt, sudah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang? Rasulullah menjawab, ”Bukankah sepantasnya aku menjadi orang yang selalu bersyukur?”

Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, Abu Hurairah mendengar bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Siapa yang di antara kalian yang pagi ini berpuasa?"
Abu Bakar menjawab, "Saya, wahai Rasulullah."
"Siapa yang hari ini mengantarkan jenazah orang yang meninggal?"
Abu Bakar menjawab, "Saya, wahai Rasulullah."
"Siapa di antara kalian yang hari ini memberi makan orang miskin?"
Abu Bakar menjawab, "Saya, wahai Rasulullah."
"Siapa di antara kalian yang hari ini telah menengok orang yang sakit?"
Abu Bakar menjawab, "Saya, wahai Rasulullah."
Subhanallah, betapa Abu Bakar merupakan orang yang selalu bersegera untuk beramal. Hal ini mencerminkan bahwa beliau selalu berlomba-lomba dalam beramal. Ini sangat dicintai oleh Allah dan Rasulullah.
Dalam kisah yang lain,
Abu Bakar menginfakkan seluruh hartanya ketika Rasulullah saw menganjurkan sedekah. Dari Hadits riwayat Tirmidzi, Umar bin Khattab berkata:
"Rasulullah saw memerintahkan kami untuk bersedekah, maka kamipun melaksanakannya. Umar berkata, 'Semoga hari ini aku bisa mengalahkan Abu Bakar.' Aku pun membawa setengah dari seluruh hartaku. Sampai Rasulullah saw bertanya, 'Wahai Umar, apa yang kau sisakan untuk keluargamu?' Kujawab, 'Semisal dengan ini'. Lalu Abu Bakar datang membawa seluruh hartanya. Rasulullah saw lalu bertanya, 'Wahai Abu Bakar, apa yang kau sisakan untuk keluargamu?'. Abu Bakar menjawab, 'Ku tinggalkan bagi mereka, Allah SWT dan Rasul-Nya'. Umar berkata, 'Demi Allah, aku tidak akan bisa mengalahkan Abu Bakar selamanya.'"

Abu Bakar selalu menunjukkan kesungguhannya dalam beramal. Tidak hanya dalam beribadah, namun juga dalam berdakwah. Seperti hadits di atas, beliau sangat total dalam mensedekahkan hartanya untuk berdakwah. Subhanallah.
.
.
.
.
Semoga kita menjadi orang-orang yang selalu bersungguh-sungguh dalam beramal, sehingga Allah memberikan rahmatnya kepada kita semua, dan dengan rahmat itu kita diberikan jalan menuju surgaNya.. aamiin

wallahua'lam

Previous
Next Post »