Charger handphone dan charger hati, adalah dua hal yang sama-sama penting.
Kita tidak pernah lupa men-charge handphone ketika sedang lowbat, seharusnya hati juga tidak lupa kita charge ketika sedang lowbat.
Loh? Hati juga bisa lowbat?
Maksud hati disini adalah iman. Dan charger iman adalah hidayah.
Iman kita butuh hidayah yang mampu melemaskan otot-otot keimanan kita di kala terkena arus kemaksiatan dan kejahiliyahan. Lelahnya kita berjuang meninggalkan kemaksiatan, lelahnya kita berjuang menyeru orang-orang dalam kebaikan, telah menjadikan iman kita kadang harus merosot ke titik terendah.
Jangan sampai kita mundur dari jalan yang indah ini karena merosotnya iman.
Kita butuh petunjuk untuk meluruskan jalannya yang kita lalui selama di dunia.
"Ihdinas siratal mustaqim" - Tunjukilah kami jalan yang lurus
Setidaknya, inilah doa yang kita panjatkan kepada Allah minimal 17 kali dalam sehari, sadar atau tidak sadar.
Banyak godaan, baik itu halus maupun kasar di sekeliling kita.
Oleh karena itu kita sangat butuh siraman hidayah secara rutin, agar saat iman kita turun, bisa segera kita ditambahkan kembali.
Bagaimana men-charge iman?
Bisa dengan menghadiri majelis-majelis, mendengar nasihat, berbuat baik, dan lain-lain insyaallah akan menyuburkan keimanan kita
wallahua'lam
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon